OPERATOR PELAYARAN TERUS EKSPANSI DAN TUNJUKKAN KINERJA BAIK
OPERATOR PELAYARAN TERUS EKSPANSI DAN TUNJUKKAN KINERJA BAIK
Operator pelayaran optimis menatap kinerja 2023 yang akan segera berakhir sehingga ada yang ekspansi hingga membukukan kinerja yang positif.
Ditulis Bisnis.com, emiten pelayaran peti kemas, PT Temas Tbk. (TMAS) mendirikan anak usaha baru yang bergerak di bidang pengangkutan energi yaitu PT Temas Energy.
Corporate Secretary TMAS, Marthalia Vigita mengatakan PT Temas Energy dibentuk oleh TMAS bersama anak usahanya yakni PT Temas Shipping pada 25 September 2023, dengan tujuan untuk mengembangkan kegiatan usaha perseroan di bidang angkutan dan pengadaan energi.
Susunan pemegang sahamnya, TMAS mengenggam 99 persen saham PT Temas Energy, sedangkan PT Temas Shipping memiliki 1 persen saham. Adapun, modal dasar yang digelontorkan sebesar Rp1 miliar, sedangkan modal ditempatkan sebesar Rp300 juta.
"Perseroan melihat potensi yang ada, serta sejalan dengan komitmen perseroan untuk dapat mendukung dan berpartisipasi dalam program net zero emission, bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,"ujar Marthalia dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Sabtu, (30/9/2023).
Dia mengatakan, dengan dibentuknya entitas baru PT Temas Energy diharapkan akan semakin mengembangkan kegiatan operasional perseroan ke depannya. Selain itu, entitas baru TMAS itu berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasi perseroan yaitu adanya penambahan nilai investasi saham perseroan atas entitas anak.
"Pembentukan unit usaha baru ini selanjutnya akan memberikan kontribusi penambahan pendapatan bagi entitas anak perseroan, sehingga akan berdampak positif terhadap laporan keuangan kondolidasian PT Temas Tbk. [TMAS]," kata dia.
Menurutnya, nilai transaksi investasi saham pada PT Temas Energy bukan merupakan transaksi material sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) No. 42/POJK.04/2020, karena tidak melebihi 20 persen ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun buku 2022.
Menilik kinerja keuangannya, pada semester I/2023, TMAS mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp397,79 miliar, turun nyaris 40 persen dari laba Rp659,83 miliar pada periode yang sama 2022. Penyusutan laba tersebut, imbas dari turunnya pendapatan jasa neto sebesar 9,35 persen menjadi Rp2,10 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp2,32 triliun. Secara rinci, pendapatan TMAS mayoritas diperoleh dari jasa pelayaran dengan pihak ketiga mencapai Rp2 triliun, tumbuh 19,35 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,67 triliun.
Adapun, jasa bongkar muat tercatat ambles 87,04 persen menjadi Rp81,51 miliar dari sebelumnya Rp628,76 miliar. Kemudian, pendapatan dari pelayaran dengan pihak berelasi tercatat sebesar Rp13,81 miliar, tumbuh dari tahun sebelumnya hanya Rp11,86 miliar. Kemudian, dari jasa bongkar muat mencapai Rp9,09 miliar.
Sementara itu, Emiten pelayaran PT Mitra Investindo Tbk (MITI) mencatat sepanjang Semester I Tahun 2023, MITI Group berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan bersih sebesar Rp166,99 miliar, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 185% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Laba bersih juga mengalami peningkatan luar biasa sebesar 391% menjadi Rp31,61 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya."Kami optimis dengan proyeksi net income MITI consolidated sebesar Rp66,7 miliar di tahun 2023, dan manajemen kami memiliki keyakinan bahwa laba bersih MITI consolidated akan terus tumbuh secara positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024,” kata Bambang Ediyanto, Direktur Operasi dan Komersial dalam keterangannya dikutip Kamis (21/9/2023).
Dikatakan Bambang pada bulan Juni 2023, MITI telah mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar Rp1,5 per lembar saham, dengan total dividen mencapai Rp5,3 miliar atau setara dengan 34,6% dari laba bersih MITI consolidated.
"Keputusan ini mencerminkan komitmen pengendali baru untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham, dan seiring dengan transformasi MITI dari sektor energi ke sektor total logistik dan pelayaran sejak tahun 2021," katanya.
Menurut Bambang, sektor transportasi dan logistik kini menjadi salah satu industri yang paling berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal pertama 2023, sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan sebesar 15,93% YoY1.
Kenaikan ini menegaskan peran vital sektor transportasi dan logistik dalam memfasilitasi distribusi barang, transportasi regional, dan dukungan terhadap berbagai sektor ekonomi, sejalan dengan permintaan tinggi akan layanan logistik efisien di tengah kembalinya pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, gegap gempita peluncuran bursa karbon di Indonesia ikut memantik minat emiten di luar sektor energi untuk berkontribusi pada pengurangan emisinya masing-masing. Salah satu emiten tersebut adalah perusahaan perkapalan PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI).
CNBC Indonesia menulis, Direktur Utama ELPI Eka Taniputera membeberkan strateginya untuk mengurangi emisi di perusahaannya dengan langkah hybrid. "Perseroan dengan Inovasi Multicat memangkas 5 kapal menjadi hanya 1 kapal, maka dengan begitu dapat mengurangi dan menekan efek karbon," ungkap Eka dalam keterangannya kepada Media, Rabu (27/9/2023).
Dengan begitu, Ekalya akan menggabungkan fungsi kapal Fire Boat, Watchdog, Utility Vessel dan AHTS menjadi satu kapal saja bernama Multicat Power Vessel. Sekretaris Korporasi ELPI Wawan Heri Purnomo menambahkan, Multicat hybrid tersebut akan memanfaatkan rekayasa energi sehingga konsumsi bahan bakarnya tidak mengandalkan dari sepenuhnya dari fuel consumption.
"Tetapi kami dapat memanfaatkan tenaga main engine untuk disimpan di dalam baterai yang kemudian digunakan ketika kapal pada kecepatan rendah (slow speed) dan manuvering sehingga dapat menghemat kebutuhan bahan bakar hingga 45% by design," ungkapnya.
- By admin
- 08 Oct 2023
- 710
- INSA